Laman

Sabtu, 14 April 2012

JENIS-JENIS GEMPA

Klasifikasi dan jenis-jenis gempa. Setidaknya ada sekitar 5 jenis gempa yang didasarkan pada beberapa faktor. Diantaranya:

Jenis-jenis Gempa

1. Jenis-jenis gempa berdasarkan hiposentrum gempa atau jarak pusat gempa. Jenis gempa ini dibedakan menjadi:
  • Gempa dalam, gempa yang hiposetrumnya terletak antara 300-700 km di bawah permukaan bumi
  • Gempa Intermidier, gempa yang hiposentrumnya terletak antara 100-300 km dibawah permukaan bumi
  • Gempa dangkal, gempa yang hiposentrumnya terletak kurang dari 100 km dibawah permukaan bumi
2. Jenis-jenis gempa berdasarkan bentuk episentrum gempa
  • Gempa Linier, jika episentrumnya berbentuk garis. Gempa linier biasanya terjadi pada gempa tektonik. Sebab tanah patahan merupakan sebuah garis dan bukan titik.
  • Gempa Sentral, jika episentrumnya berbentuk titik. Gempa Vulkanik dan gempa runtuhan adalah beberapa contoh jenis gempa sentral
3. Jenis-jenis gempa berdasarkan letak episentrum gempa
  • Gempa Laut, jika episentrumnya terletak di dasar laut
  • Gempa daratan, jika episentrumnya terletak didarat
4. Jenis-jenis gempa berdasarkan jarak episentralnya
  • Gempa setempat, jika jarak tempat gempa terasa ke episenralnya kurang dari 10.000 km
  • Gempa Jauh, jika jarak episentral dan termpat terasanya berjarak sekitar 10.000 km
  • Gempa sangat jauh, jika jarak episentralnya dan tempat gempa terasa lebih dari 10.000 km
5. Jenis-jenis gempa berdasarkan penyebabnya
  • Gempa Tektonik adalah gempa yang terjadi karena peristiwa dislokasi. Gempa terktonik disebut juga gempa dislokasi dan biasanya mempunyai tingkat kerusakan paling parah apalagi kalau  hiposentrumnya dangkal.
  • Gempa Vulkanik adalah gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi.
  • Gempa Runtuhan adalah gempa yang terjadi akibat runtuhnya bagian atas litosfer keran bagian sebelah dalam berongga.
Dari Kelima jenis-jenis gempa diatas yang paling populer adalah jenis-jenis gempa berdasarkan penyebabnya. Gempa adalah peristiwa yang termasuk salah satu bencana alam yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak bisa prediksi, dicegah atau ditanggulangi.  karena itu gempa bumi merupakan momok yang paling menakutkan karena kapan dan dimana terjadinya tidak bisa di perkirakan.

Angka Penting

Angka penting atau angka tidak eksak. Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, termasuk angka yang ditaksir. Angka penting pada ilmu fisika baru dapat dibaca/dihitung setelah diketahui alat ukur yang dipergunakannya.
Setiap alat ukur memiliki skala berupa panjang atau busur. Pada alat ukur tersebut biasanya terdapat goresan besar dan kecil sebagai pembaginya dan dibubuhi dengan nilai tertentu. Untuk menambah ketelitian, alat ukur dapat dilengkapi dengan Nonius. Nonius mempunyai skala goresan yang sangat kecil sehingga tingkat ketelitiannyapun menjadi besar.
Angka penting pada fisika terdiri dari dua angka, yaitu angka eksak (Pasti) dan angka taksiran. Angka eksak adalah angka yang sudah pasti dan tidak diragukan. Contoh angka Eksak:
  • Jumlah halaman novel itu adalah 1550 halaman
  • murid kelas 6 berjumlah 45 orang
  • dalam setahun ada 360 hari
Angka tidak eksak atau angka penting merupakan semua angka yang didapat dari hasil sebuah pengukuran. Contoh angka penting, sebuah balok mempunyai panjang 20,5 mm. Angka 20 merupakan angka eksak, sedangkan angka 5 yang berada di belakang koma merupakan angka taksiran karena angka ini tidak terdapat pada mistar.
Jadi pada intinya, Angka penting adalah keseluruhan angka yang diperoleh dari hasil pengukuran termasuk angka taksiran tanpa ada pembulatan.